"Sekarang baru di 375 desa yang ada di 18 kota/kabupaten kedepan tentu PR kita harus semua desa karena saya yakin di tiap desa ada anak yang sekolah dan pasti bisa mengoperasikan IT," ujar ahmad heryawan yang akrab disapa Aher kepada wartawan belum lama ini.
Menurut Aher, kini 375 Posluhdes tersebut terkoneksi melalui jaringan internet. Sehingga, para petani akan mudah mengetahui informasi tentang harga komoditas, potensi desa, rencana produksi, luas panen, hingga memudahkan memasarkan produk pertanian. Melalui jarkomluhdes ini juga Gapoktan bisa berkomunikasi tatap muka langsung dengan stakheolder di Pemprov maupun Pemkot dan Pemkab melalui video conference.
"Tentu ini urusan internetisasi desa-desa kita, urusan memasarkan produk-produk pertanian di desa kita mutlak harus pakai internet," katanya.
Pembuatan Jarkomluhdes, kata dia, dilatar belakangi oleh penyebaran informasi dan teknologi dalam pembangunan pertanian mulai dari hulu sampai hilir belum sepenuhnya bisa diterima dengan cepat, mudah dan murah oleh para petani. Tujuannya untuk memperkuat sistem dan jaringan penyuluhan pertanian berbasis teknologi digital guna meningkatkan produktivitas dan nilai tambah komoditas pertanian. Adanya jaringan ini juga akan berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani sertamendukung ketahanan pangan.
Selain untuk mendorong produksi juga untuk pemasaran, kata dia, perangkat IT yang dibangun di kelompok pertanian atau Gapoktan di desa-desa tersebut untuk alat komunikasi seperti konsultasi ke dinas, ke penyuluh dan informasi harga barang pendukung pertanian. "Disaat yang sama juga bisa menjadi sarana pemasaran dan sharing pendapat," kata Aher.
Post a Comment